by ketabang cheater |
Sejarah Candi Borobudur
Menurut Prasasti Karang Tengah, Sejarah Candi Borobudur diperkirakan dimulai pada 824 Masehi. Pendirinya adalah Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno dari Wangsa Syailendra.
Pembangunan Candi Borobudur diselesaikan pada 847 Masehi oleh putrinya yang bernama Dyah Ayu Pramodhawardhani.
Prasasti Klurak menyebutkan bahwa pembangunan candi ini dibantu oleh guru dari Bengalore bernama Ghandadwipa dan pangeran Kashmir bernama Visvawarma. Dalam prasasti Sri Kahulunan (842 M), disebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun untuk agama Budha Mahayana.
Candi Borobudur tercatat dalam sejarah pada 1814 saat Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris, berkunjung ke Semarang. Ia mengutus Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk mencari tahu kebenaran adanya candi ini.
Cornelius dibantu penduduk lokal menyingkirkan semak belukar dan lumpur yang menutupi bangunan candi. Setelah mengetahui kebenarannya, Raffles memulai pemugaran Candi Borobudur.
Seluruh bagian candi berhasil digali pada 1835. Penelitian lalu dilajutkan oleh Hartman, seorang Residen Kedu. Bangunan dan relief didokumentasikan dalam gambar oleh Wilsen yang memakan waktu empat tahun sejak 1849. Van Kinsbergen kemudian melakukan pendokumentasian foto pada 1873.
Nama Borobudur
Ada beberapa versi mengenai nama candi ini. Prof. Dr. Poerbotjoroko berpendapat Borobudur berasal dari kata bhoro yang artinya 'biara' dan budur yang berarti 'di atas'.
Pendapat ini diperkuat oleh Prof. Dr. W.F. Stutterheim yang menyatakan bahwa arti Borobudur adalah 'biara di atas bukit'.
Versi lainnya dikemukakan oleh Prof. J. G. De Casparis yang berpendapat bahwa Borobudur berasal dari kata bhumisambharabudhara yang artinya 'tempat pemujaan bagi arwah nenek moyang'.
Pembangunan Candi
Batu yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitarnya. Batu-batu tersebut dipotong lalu disambung-sambung menurut rancangan yang telah ditentukan.
Batu sebanyak 55.000 meter kubik digunakan untuk membangun candi ini. Ketinggian total bangunan candi adalah 42 meter dengan bagian dasar berukuran 118 meter pada tiap sisi.
Candi Borobudur memiliki 2670 relief. Relief diperkirakan dibuat setelah semua batu selesai disambung. Relief-relief tersebut terbaca sebagai kisah bila kita berjalan searah jarum jam, yaitu ke arah kiri pintu masuk candi sebelah timur. Salah satu kisah tersebut adalah Ramayana.
Candi Borobudur terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, Arupadhatu, dan Arupa.
Bagian dasar, yaitu Kamadhatu, menggambarkan manusia yang dikuasai oleh nafsu ketika belum menerima ajaran Budha. Empat tingkat di atasnya adalah Rupadhatu yang melambangkan manusia telah mampu membebaskan diri dari nafsu, namun masih terikat rupa dan bentuk. Tiga tingkat di atas Rupadhatu adalah Arupadhatu, menggambarkan manusia telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas adalah Arupa yang menggambarkan nirwana..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar